Minggu, 28 Agustus 2011

Tradisi Idul Fitri Di Beberapa Negara di Dunia


Allahu akbar, Allahu akbar,   (Allahu akbar    Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar)
la ilaha illa Allah (Tidak ada Tuhan selain Allah)
Allahu akbar, Allahu akbar (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar)
wa li-illahi al-hamd (Segala puji hanya bagi Allah)

Idul fitri tinggal hitungan jam di Indonesia sekarang. Takbir sudah mulai menggema di setiap masjid dan mushalla – walau terkadang teredam sebentar oleh suara petasan. Sulit untuk kesal pada anak-anak yang membunyikan petasan, karena waktu kecil saya juga melakukan hal yang sama heee.  

Hal yang paling dirindukan pada saat Ied, saya pribadi, adalah gema takbirnya. I don’t really care about ketupat, opor, nastar, etc. The tastes are the same whether I take it on Ied or on ordinary days. 

Selain takbir dan petasan, pembagian sembako yang berujung kerusuhan dan jatuhnya korban jiwa, hal yang umum di jumpai adalah orang-orang yang siap-siap mudik. Duh, bawaan banyak bo….. sama sih, waktu pulang kampung juga saya dan keluarga bawa barang segambreng, bikin kesel kenek bis karena quota bagasi terbatas. Tapi, yah, tetap diangkut juga sama tuh kenek. Jadi ngelantur nih. 

Oh iya, hal yang umum juga adalah berita tentang arus mudik. Informasi arus mudik bahkan sudah dimulai sebelum Ramadhan dimulai, baru sekilas-sekilas memang, dan juga berita ringan tentang tiket yang sudah tiris, entah diborong siapa – calo atau pemudik asli? Ga tau deh, yang pasti, beritanya dari tahun ketahun yaaa itu itu juga: tiket ludes (kemungkinan diborong calo dan PJKA ga tau harus apa), harga tiket naik, harga sembako naik dll.  

Tahun ini (2011) jumlah pemudik diperkirakan 5 juta. Wow!! Fantastik. Jumlah penduduk Jakarta 9 Jutaan, wah, kalau 5 juta itu semuanya penduduk yang tinggal di Jakarta, pasti terasa banget sepinya (momentum yang sulit ditemui). Tapi tentu aja itu semuanya bukan dari Jakarta saja. 
Suasana sholat Ied Fitri di Jogya


Tapi tahun ini agak special sepertinya, karena jumlah pemudik yang menggunakan pesawat meningkat, dan ini menimbulkan rasa senang pada hati presiden kita, karena dia mengganggap ekonomi Indonesia membaik. Huff… bikin ketawa indikatornya. Yah, mungkin dia berniat meningkatkan optimism warganya. Lanjutkan!

Intinya, Lebaran di Indonesia umumnya, dan Jakarta khususnya, cukup semarak lah… dan buat banyak orang, ga akan menimbulkan cultural shock. Mari kita jalan-jalan melihat Ied dibeberapa belahan dunia. Mareee…..       

Arab Saudi


Di Arab Saudi, tepatnya di Riyadh, umat Islam mendekorasi rumah saat Idul Fitri tiba. Sejumlah perayaan digelar seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik, dan sebagainya. Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.

( Ada cerita unik dari Arab Saudi : Seperti adat / tradisi menjelang sholat idhul fitri semua mobil di arab saudi di cuci bersih. Bahkan ada yang membeli mobil baru masih bungkusan plastik dipakai selama satu tahun di cucinya cuma sekali yaitu di hari idhul fitri…)

( Acara lebaran yang tidak ketinggalan di arab saudi yaitu potong kambing bersama setiap keluarga. Minimal potong 3 ekor kambing dan mendirikan kemah-kemah entah itu di depan/samping/belakang rumah.Bisakah kita meniru?)

( Acara membayar Zakat atau acara bagi-bagi hadiah orang – orang Arab tidak susah. Mereka keliling pakai mobil, di setiap pertokoan di sediakan jual beras dan juga disetiap pertokoan sudah siap penerima zakat yaitu para warga negara afrika/kulit hitam yang kehidupannya sangat minus di arab.)

Iran

Iranian Poeat / iranischer Dichter

Lebaran di Iran justru kurang semarak. Hal ini karena mayoritas umat Islam di sana adalah pengikut ajaran Syiah. Setelah salat Idul Fitri di masjid atau lapangan, mereka cukup melanjutkannya dengan acara silaturahmi bersama keluarga dan ditutup dengan acara pemberian makanan dari keluarga kaya kepada yang kurang mampu.

Amerika Serikat

Houston

Perayaan Lebaran di Amerika Serikat tidak semeriah dan sehangat daerah-daerah lain di dunia. Karena di sana Idul Fitri tidak ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Bahkan terkadang muslim di sana tidak sadar besok akan masuk waktu Idul Fitri sebelum malam berganti. Seringkali waktu lebaran berbeda antara wilayah pesisir bagian Barat dan Pesisir Timur, ini karena tanda masuk bulan Syawal yang ditentukan oleh posisi bulan.
Warga Muslim di Amerika mengetahui waktu jatuh lebaran melalui Email, Telepon atau melalui Pengumuman Website yang dikirim oleh Komunitas Muslim setempat.

Kebiasaan yang dilakukan Muslim Amerika adalah bangun pagi, sarapan lalu berangkat ke Masjid, Ballroom Hotel atau Lapangan untuk melakukan salat Ied. Pakaian yang dikenakan sangat beragam tergantung asal negara pemakainya karena mayoritas muslim di sana adalah imigran. Seusai salat, mereka saling mengucapkan ”Happy Eid” atau ”Eid Mubarak” antarjamaah. Lalu mereka akan saling berkunjung dan bersilahturahmi terhadap kerabat dan kenalan dekat.

Malaysia, Brunai, Singapure


Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa atau Hari Raya Aidil Fitri. Masyarakat di Malaysia dan Singapura turut merayakannya bersama masyarakat Muslim diseluruh dunia. Seperti di Indonesia, malam sebelum perayaan selalu diteriakkan takbir di masjid ataupun mushala, yang mengungkapkan kemenangan dan kebesaran Tuhan. 

Diperkampungan, biasanya banyak masyarakat yang menghidupkan pelita atau panjut, atau obor di Indonesia. Banyak bank, perkantoran swasta ataupun pemerintahan yang tutup selama perayaan Idul Fitri hingga akhir minggu perayaan. Masyarakat disini biasanya saling mengucapkan "Selamat Hari Raya" atau "Salam Aidil Fitri" dan "Maaf lahir dan batin" sebagai ungkapan permohonan maaf kepada sesama. Di Malaysia juga ada tradisi balik kampung, atau mudik di Indonesia. Disini juga ada tradisi pemberian uang oleh para orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan duit raya.

Bangladesh, India, dan Pakistan

Pakistan

Di Bangladesh, India, dan Pakistan, malam sebelum Idul Fitri disebut Chand Raat, atau malam bulan. Orang-orang mengunjungi berbagai bazar dan mal untuk berbelanja, dengan keluarga dan anak-anak mereka. Para perempuan, terutama yang muda, seringkali satu sama lain mengecat tangan mereka dengan bahan tradisional hennadan serta memakai rantai yang warna-warni.

Turki


Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan "Bayramınız Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun". Pada Idul Fitri, masyarakat biasanya menggunakan pakaian terbaik mereka (dikenal sebagai Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah tiada.
 
Pada masa itu, orang yang lebih muda akan mencium tangan kanan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram. Para anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah disekitar lingkungannya untuk mengucapkan salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.

China


Disebuah negara yang menganut sistem politik komunis, perayaan Idul Fitri tetaplah meriah, meskipun terbatas sesuai jumlah mulim di Cina yang tidak banyak. Di Xinjiang, pagi di hari Idul Fitri sekitar 1000 muslim akan melakukan sholat Id. Para pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, dan para wanita mengenakan baju hangat dan kerudung setengah tutup. Pesta makan diisi dengan masak besar untuk seluruh jamaah yang hadir diikuti dengan makan bersama. Acara kemudian dilanjutkan dengan saling mengunjungi kerabat dan silaturahmi. Acara juga diisi dengan bersih-bersih makam dan pembacaan doa di makam kerabat. Hal yang menjadi ciri khas lebaran disana adalah upacara mengenang pembantaian umat muslim oleh dinasti Qing dan juga selama revolusi kebudayaan.

London


Di kota London, diperkirakan ada satu juta umat Muslim yang tinggal di sini. Kalau ditotal dari berbagai penjuru Inggris Raya, kira-kira ada sekitar dua juta umat Muslim yang datang dari berbagai belahan dunia. Kalau kita bergerak menuju daerah pemukiman Muslim, barulah terasa nuansa hari raya. Orang-orang tampak keluar rumah dengan pakaian yang lebih istimewa. Tak sekadar baju kerja atau sekolah yang mereka pakai sehari-hari.

London Central Mosque, mesjid terbesar di London, menunjukkan kemeriahan itu.
Ratusan orang tumpah ruah di mesjid yang rampung dibangun tahun 1978 silam ini. Berbagai macam bentuk rupa manusia ada di sana, dengan beragam warna dan atribut diri, semuanya memancarkan kegembiraan hari raya. Mesjid yang dirancang Sir Frederick Gibberd ini sanggup menampung 1800 jemaat, dengan ornamen khas Islam dengan dominasi warna biru di balik kubah besar berwarna emas.


Sumber: Mbah Google

Kamis, 25 Agustus 2011

Kumpulan SMS Lebaran Lucu n Serius



Bryan Adams said “Please Forgive Me……”
Rio Febrian said “Ooo…. Maaf, maafkan diriku….”
Ruben Studdard said “Well this is my sorry for 2004…”
Yuni Shara said “Mengapa tiada maaf bagiku…”
Elton John said “Sorry seems to be the hardest word…”
Mpok Minah said “Maaf.. bukannya saya ngak ngerti.. bukannya saya
nggak sopan..”
I said “Minal Aidin wal faizin..”

Walaupun Hati gak sebening XL dan secerah MENTARI. Banyak khilaf yang buat
FREN kecewa, kuminta SIMPATI-mu untuk BEBAS kan dari ROAMING dosa dan kita semua hanya bisa mengangkat JEMPOL kepadaNya yang selalu membuat kita HOKI dalam mencari kartu AS selama kita hidup karena kita harus FLEXIbel untuk
menerima semua pemberianNYA dan menjalani MATRIX kehidupan ini…dan semoga amal kita tidak ESIA-ESIA.. MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN

anak kodok makan ketupat,,makan ketupat sambil melompat,,kita ketemu tak sempat lewat lewat sms pun no what what..

Takbir bergema menggetarkan jiwa,
Sekiranya ada salah dan dosa,
Ampun dipinta dihari mulia.

Andai jemari tak sempat berjabat,
Jika raga tak bisa bersua,
Untuk kata membekas luka,
Semoga pintu maaf masih terbuka.

Menyambung kasih, merajut cinta,
beralas ikhlas, beratap doa.
Semasa hidup bersimbah khilaf,
berharap diri dibasuh maaf.
Minal Aidin Wal Faizdin Mohon Maaf Lahir Dan Bathin
Selamat Hari Raya Idul Fitri.

Sebelum Ramadhan pergi
Sebelum Idul fitri datang
Sebelum operator sibuk
Sebelum sms pending mulu
Sebelum pulsa habis
Dari hati ngucapin MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

The holy and beautiful Syawal will come soon
There is no word proper to welcome it
Except the word of pray and forgiveness
My Majesty if you forgive all my fault
And hope your worship accepted by Allah
The God of Merciful and the Beneficent

Jika semua HARTA adalah RACUN maka ZAKAT-lah penawarnya,
Jika seluruh UMUR adalah DOSA maka TAQWA&TOBAT lah obatnya,
Jika seluruh BULAN adalah NODA maka RAMADHAN lah pemutihnya,MOHON MAAF LAHIR&BATHIN,SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA.

buah durian dikerat-kerat,keratnya pakai tali
kawan makan ketupat,ketupat yang wangi
ayo kawan berjabat erat,eratkan tali silahturahmi.
opor ayam tape ragi
kue nastar kue betawi
mpo aye org awam,aye mohon dimengerti
klo aye sempat kasar atawe berani,,,,,,,,,mohon diampuni

Orang ganteng orang jelek.
gue ganteng elo jelek.
lebaran dah dateng
so maafin gw jek

Faith makes all things possible.
Hope makes all things work.
Love makes all things beautiful.
May you have all of the three.
Happy Iedul Fitri.”

Walopun operator sibuk n’ sms pending terus,
Kami sekeluarga tetap kekeuh mengucapkan
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin

MTV bilang kalo MO minta maap g ush nunggu lebaran
Org bijak blg kerennya kalo mnt maap duluan
Ust. Jefri blg org cakep mnt maap gk prl disuruh
Kyai blg org jujur Ga perlu malu utk minta maap
Jd krn Mrs anak nongkrong yg jujur, keren cakep Dan baek
Ya gw ngucapin minal aidzin wal faizin , mohon maaf lahir Dan batin …

bermotor ke pasar lupa jalan
jadi deh gagal beli ikan
mumpun puasa sedang berjalan
mari saling beramal kebaikan

word begin with ABC… number begin with 123… music begin with Do Re Mi… and Idul Fitri begin with I Am Sorry…

When it’s black turn white; when it’s dark turn light; when a mistaken
turn forgiveness, kami mengucapkan selamat Idul Fitri, mohon maaf
lahir dan batin.

No Card, No Ketupat, No Parcel, Just SMS Represents Everything …Sins… Laugh.. Tears.. Happy ‘iedul Fitrie.

Potato chip without salt is on the table. Relationship without fault is impossible. Minal aidin wal faizin.’

Time 2 Share, Time 2 love, Time 2 pray, Time 2 forgive, Time 2 joy, Time 2 cheer, Time 2 gather, Time 2 back, Back 2 fitri

If words could kill, I think many people have died because of mine.
And if that’s including you, I would like to apologize for all that I,ve done..
happy Idul Fitri!

I met Iman, Taqwa, Patience, Peace, Joy, Love, Health & Wealth today.
They need a permanent place to stay.
I gave them your address.
Hope they arrived safely to celebrate Idul Fitri with you.
May Allah bless you and family.

Semoga di bulan Ramadhan ini kita bisa beningkan hati seperti XL,
Dapat berpikir luas seperti SIMPATI,
memberi maaf secara cuma2 seperti AS,
memberi banyak kesempatan seperti IM3,
murah senyum seperti JEMPOL,
& yang palingg penting kita dpt berpikir cerah seeprti MENTARI.

Sebelum cahaya Illahi dipadamkan,
sebelum langit runtuh,
sebelum pintu taubat ditutup,
sebelum malaikat menjemput,
sebelum ramadhan tiba,
maaf kalau ada perkataan yg menyinggung sampai telinga panas seperti ESIA..
Jika hati ini seringkali jengkel,
Jadikan ia jernih sejernih XL,
Jika hati ini seringkali iri,
Jadikan ia cerah secerah MENTARI,
Jika hati ini seringkali dendam
Jadikan ia penuh kemesraan FREN
Jika hati ini seringkali dengki
Jadikan ia penuh SIMPATI
Ahlan Wa Sahlan Wa Marhaban Ya Ramadhan
Bebaskan Diri dari ROAMING dosa,
Raihlah HOKI
Raihlah JEMPOL dari Ilahi

Hati tidak sebening XL & secerah MENTARI. Banyak khilaf yg buat FREN kecewa, kuminta SIMPATImu utk BEBASkan diri dari ROAMING dosa selama hidup. Karena kita harus FLEXIbel utk menerima pemberianNYA. Ijinkan aku untuk MENGISI ULANG Maaf dariku ini. MARHABAN YAA RAMADHAN.

Minggu, 21 Agustus 2011

Pelayanan Kesehatan di Indonesia: Baik atau Buruk?

Ga ada orang yang mau sakit. RALAT. Ga ada orang waras yang mau sakit. Alhamdulillah saya masih waras, walaupun ada beberapa kali, beberapa teman bilang, "gila lw!" he he he. Itu ga masuk hitungan ya....

Di Indonesia banyak jokes, salah satunya joke "orang miskin dilarang sakit." Yah, tergantung sikon sih, itu bisa dianggap joke bisa dianggap sindiran, secara.... biaya berobat mahal dan kalau 'terpaksa' dan sudah divonis harus dirawat, jangan harap bisa masuk melenggang santai kalau belum menyetorkan sejumlah uang dulu (ga semua rumah sakit memang, tapi kebanyakan seperti itu).

Sebenarnya pemerintah sudah cukup baik dengan menyediakan Puskesmas sebagai rujukan awal pasien yang hendak berobat ke rumah sakit besar. Walaupun obat yang diberi obat generik, tapi apalah bedanya dengan obat paten yang diberikan oleh dokter di rumah sakit besar ataupun dokter yang membuka praktek. Malah kadang obat yang diberikan oleh dokter praktek lebih karena 'request' dari perusahaan farmasi demi bonus yang akan diterima bila target terpenuhi.

Pertanyaan! Seberapa baik sih kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia? Siap-siap tau jawabannya ya... mengecewakan (atau justru itu 'predictable answer?' hehehe)

Cuplikan berita dari www.kabarindonesia.com yang berhasil di googling menyatakan bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia adalah yang terburuk di ASEAN. Tolong ga perlu dibaca ulang. Sekali baca sudah cukup menyakitkan. Tapi itulah faktanya. Angka-angka ini bisa dijadikan supporting data dari berita tersebut (diambil dari situs yang sama):

KabarIndonesia - Usia harapan hidup penduduk Indonesia menurut WHO berkisar rata-rata 66,4 tahun. Angka ini jauh berada lebih rendah daripada angka harapan hidup Negara Vietnam rata-rata 69,6 tahun, Filipina rata-rata 68,3 tahun, Malaysia rata-rata 72 tahun, dan Singapura rata-rata 79,6 tahun. Sedangkan angka kematian ibu di Indonesia berjumlah 230 per 100 ribu kelahiran hidup, Vietnam 130, Filipina 200, Malaysia 41, Singapura 15. Sedangkan angka kematian bayi di Indonesia berjumlah 39 per 1000 kelahiran hidup, Vietnam 31, Filipina 28, Malaysia 8, Singapura 3.

Banyak alasannya kenapa pelayanan di negeri kita (tercinta) bisa jadi terburuk, salah satunya ini nih... masih dinukil dari situs yang sama:

"Menurut dr. Nugroho Wiyadi, MPH, ada pelaku pelayanan primer yang secara profesi tidak memiliki kompetensi dan kewenangan yang memadai, sehingga penanganan penyakit tidak sesuai standar, dan sering terjadi pemakaian berbagai obat secara tidak tepat yang pada akhirnya mengakibatkan ketidakefektifan biaya, dan juga masalah-masalah lain seperti resistensi obat akibat pemakaian obat antibiotik.

Pemahaman masyarakat yang lemah tentang sistem pelayanan kesehatan primer (puskesmas/Dokter Praktek Umum) dan sekunder (Rumah Sakit), mengakibatkan mereka tidak mengikuti sistem rujukan yang ada. “Masyarakat pada kelas ekonomi lemah cenderung memilih pelayanan kesehatan yang paling dekat dan murah, tidak peduli apakah petugas yang dia mintai pertolongan tersebut memiliki kewenangan dan kompetensi yang memadai. Sedangkan masyarakat pada kelas ekonomi menengah ke atas cenderung langsung memeriksa diri ke dokter spesialis dengan berbagai risiko ketidaktepatan pemilihan jenis dokter spesialis yang dipilihnya,” papar Nugroho."


Kalimat yang dicetak miring, secara ga langsung menyatakan "sering terjadi malpraktek."

Suka atau ga suka, kita sudah sering dengar atau baca tentang kasus malpraktek dan berbagai keluhan lain yang menyangkut masalah pelayanan kesehatan di Indonesia. Miris mendengar berita tentang mal praktek, dan lebih miris lagi bila kita menjadi salah satu korban dari mal praktek tersebut. Saya salah satu korbannya.

Awal tahun kemarin (2010) saya terserang sesak napas yang berat, berobat ke klinik 24 jam, dinyatakan asma dan diberi inhalasi (jujur, sesak ga berkurang, tapi hati sedikit riang karena dokternya caemmmmm banget), juga diberi obat oral untuk asma. Sekali minum, jantung saya berdegup cepat. Obat saya hentikan.

Beberapa hari kemudian, saya kembali ke klinik yang sama tapi ditangani oleh dokter yang berbeda, kali ini dokter sepuh, tapi sayang sekali bukan dokter yang sama :(. Saat itu saya berharap kalau dokter senior itu akan memberi solusi lebih baik. Tapi yang saya dapatkan malah diagnosa yang membuat saya heran: infark miokard. Saya, 28 tahun, dinyatakan infark miokard dan diberi obat jantung. Satu lagi, saat itu saya membawa hasil rontgen paru yang sebelumnya saya lakukan di klinik swasta, jadi bisa rontgen tanpa surat rujukan.

Beberapa kali saya konsumsi obat itu, sesak memang sedikit berkurang, tapi jantung terasa berat. Sampai pada klimaksnya, pagi buta, saya terpaksa dibawa ke RSUD yang 15 menit ditempuh dari rumah. Dada sebelah kiri terasa berat dan nyeri pada lengan kiri. Obat-obat dari klinik 24 jam dan hasil rontgen saya tunjukkan, dan petugas medis segera melakukan EKG. Hasil: Jantung normal senormal normalnya normal. Satu hal yang saya terekan jelas adalah ekpresi dari dokter jaga UGD yang keheranan melihat obat yang saya tunjukkan. Dia hanya berguman, "obat jantung. Di stop ya," katanya. I already did it, doc. 

Pemeriksaan fisik normal, paru bersih, tapi dokter tetap merujuk saya ke pulmonologist karena sesak yang menetap. Saya nurut. Tokh RSUD tersebut cukup lengkap, pulmonologist ada, dan menurut jadwal, pulmonologist mulai praktek jam 7 pagi. Diulang: MULAI JAM 7 PAGI. Saat itu jam menunjukkan pukul 6.30 pagi. Saya pikir saya beruntung, hanya menunggu 30 menit. "Hanya", yah, 30 menit nunggu, itu normal lah... ditengah rubber watch culture. 

Ternyata unfortune tetap ngintil (apa salahku......hix hix).

Jam bergerak perlahan ke jam 8. Pasien makin menumpuk. Kesabaran mulai habis. Loket saya datangi dan jawaban dari petugas, "dokter biasanya telat 2 jam." katanya dengan nada masam. "Dokter goblok!!!" 'Pujian' tersebut keluar otomatis dari hati saya yang paling dalam lalu kembali ke tempat duduk. Pasrah.     

Petugas tersebut benar, pukul 9, seorang laki-laki tegap berjalan bergegas melewati pintu masuk klinik paru. Tebakan saya, itu dokternya. Saya ga salah.

Menunggu lagi sekitar 30 menit untuk dipanggil, pasien makin menumpuk. Pikiran saya bisa-bisa sampai sore nih dokter kalau pasiennya sebanyak ini, konsul bisa-bisa 10 menit lebih, lalu dikalikan sekian puluh pasien, hasilnya? Banyak!!

Tapi khusnodzon tidak perlu, karena saya salah besar!

Ketika nama saya dipanggil, saya hanya mengambil file saya dan.... duduk menunggu kembali! Sekitar 10 menit kemudian, saya masuk ke salah satu ruang praktek, ternyata dokter yang super duper telat tersebut. Khusnudzon tidak berlaku sama sekali, karena dokter hanya bicara seadanya dan menayakan yes/no questions. Saya mencoba menguraikan hal yang saya rasakan sebelumnya dan yang saya rasakan saat itu. Tapi sikap seorang ahli paru tersebut jauh dari sikap yang diharapkan. He was totally not a good listener. Pemeriksaan fisik dilakukan hanya sebatas memeriksa paru dan itupun dalam keadaan duduk.

Kurang dari 5 menit, saya sudah di luar ruang praktek dokter tersebut dengan resep di tangan. Ga ada yang lebih ingin saya lakukan selain pulang dan istirahat meredakan emosi.

Saya masih beruntung karena saya masih lebih muda daripada banyak pasien di luar klinik yang masih menunggu. Banyak dari mereka orang tua dan anak-anak dalam kondisi fisik lebih lemah dari saya saat itu. Entah apa yang ada dalam pikiran dokter dan segenap manajemen RSUD tersebut.

Dalam waktu kurang dari satu jam, impian saya untuk istirahat di rumah terwujud. Tapi satu pikiran membuat saya terjaga sebelum akhirnya tumbang tertidur efek dari obat penenang yang diberikan oleh dokter paru sang dokter telat.

Beberapa hari berselang, ketika pikiran sudah agak fresh, walau nafas masih berat, saya memaksakan diri pergi ke klinik tempat saya didiagnosa infark miokard. Saat itu kondisi sedikit flu, sebuah alasan untuk melihat file saya di sana. Saya tidak berniat untuk mengkonsumsi obat yang akan diberikan. Sama sekali.

Beruntung, dokter yang praktek saat itu adalah dokter caem sebelumnya, jadi, yah, bisa dibilang saya sedikit terobati lah... (pasien ganjen!!! Tapi cuci mata woi!). Sekitar 5 menit lebih saya menunggu sang resepsionis mencari file lama saya. Tapi tidak ditemukan. Akhirnya, saya memakai file baru. Saya hanya tersenyum sedih. Data kesehatan hilang. Bahkan sampai sekarang. Beberapa kali saya berobat ke tempat tersebut masih dengan file yang baru tersebut, dengan menelpon sebelumnya pastinya, untuk memastikan bahwa saya tidak akan ditangani oleh dokter sepuh tersebut. Ga harus dengan dokter caem ntu, yang penting bukan dokter sepuh tersebut. Harga Mati!)
 
Sesak masih saya rasakan sampai sekarang, terutama ketika stress berat. Tapi sekarang saya cenderung memilih pengobatan tradisional dan secara agama. Hasilnya mungkin tidak bisa secepat pengobatan modern, tapi keamanan lebih saya rasakan. Maaf, saya bukan membujuk untuk beralih ke tradisional, walaupun pengobatan tradisional sudah dibuktikan dengan riset bisa lebih efektif dan aman dari medis, tapi kadang pola pikir kita sudah dikuasai oleh pikiran bahwa modern medication dengan obat lebih baik, jadi, up to u, all readers.

Pulmonologist dari RSUD tersebut hanya memberi saya obat penenang. Dia dokter pintar, harus saya akui, karena bisa melihat dan membaca adanya masalah pada sisi psikis pasien walaupun dengan gesture yang menyebalkan. Dia tahu pasiennya "hanya" terbebani secara psikis dan bukan fisik. Tapi sayang, hanya sebatas itu hal positif yang bisa digali dengan susah payah dan itupun butuh waktu sekian minggu.

Saya hanya satu dari sekian banyak orang korban dari malpraktek. Jadi maaf, saya harus setuju bila ada yang berpendapat bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia masih buruk. Mungkin ini hanya satu cerita dan bisa jadi beberapa orang menganggap ini sangat subjektif. Tapi sekali lagi, maaf, satu nyawa mungkin tidak berpengaruh pada keseimbangan dunia secara global, tapi satu nyawa bisa menghancurkan dunia kecil dari beberapa individu.

Tolong, hargai nyawa. Ingatlah sumpah dan terikatlah dengan sumpah. Bukan semata uang.


Salam Sukses