Ada banyak keanehan di Jakarta, tapi kali ini saya cukup ambil 5, yang kadang membuat saya senyum-senyum sendiri or kadang gondok setengah mati dan mungkin suatu hari, semoga jangan, menjadi apatis terhadap situasi-situasi ajaib tersebut. Cekidot
1. Membuang sampah DI SEBELAH tempat sampah
Ga bermaksud sarkastik, tapi memang bener-bener lucu. Entah siapa yang salah, apa pembuat tempat sampah yang kurang ngejreng mengecat tempat sampah atau salah persepsi dari si pembuang sampah yang mungkin berpikir "sekeliling bak sampah adalah juga tempat sampah." Cuma the doers and The Almighty yang tau alasannya. Oh iya, ini juga termasuk orang-orang yang merasa terlalu "buang waktu" untuk membuka tutup tempat sampah, lalu meletakkan sampahnya pada tutup tempat sampah. Orang-orang seperti ini lebih sulit disalahkan karena "tutup tempat sampah adalah juga bagian dari tempat sampah." Well, we have thousands of reasons (or excuses) for doing anything.
2. Iklan (untuk) Masyarakat "Jangan Buang Sampah Di Sini."
Iklan, atau lebih tepatnya "reminder" seperti itu (atau "iklan" dengan kata yang kasar seperti "Yang Buang Sampah Di Sini A***ng") mudah kita temui di tembok rumah orang, di pinggir kali, di pinggir jalan, atau di tempat yang memang semestinya bukan tempat yang layak dikotori. Aneh. Tapi itulah faktanya.
3. Parkir di Bawah Tanda DILARANG PARKIR
Nah, ini contoh keanehan yang lain yang bisa kita lihat dengan mudah di Jakarta kita, ehm, yang tercinta. Banyak alasan kenapa para supir memarkirkan kendaraan padahal jelas terlihat ada tanda P tersilang, antara lain; lahan parkir yang sempit, terburu-buru, tempat parkir resmi jauh dari tujuan, atau.... ga paham tanda itu. Yah, apa aja bisa lah..... bungkus!
4. "MACET....."
Bukan mengeluh loh.... tapi hanya mencoba mengkopi paste fakta sederhana yang dirilis oleh koran nasional kita dan info dari Mbah Google. Yuk mari dicek .....
Berita dari viva news:
Per Hari di Jakarta Tambah 240 Mobil Baru
Tingginya jumlah produksi kendaraan bermotor di Jakarta dipengaruhi membaiknya ekonomi.
Selasa, 18 Mei 2010, 14:53 WIB
Siswanto, Sandy Adam Mahaputra BERITA TERKAIT
Tambahan jumlah kendaraan itu, "Tidak berimbang dengan luas jalan," kata kata Fauzi dalam loka karya tentang masalah lalu lintas di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa 18 Mei 2010.
Bertambahnya jumlah kendaraan itu, kata Fauzi Bowo, lantaran ekonomi masyarakat kian membaik. Hingga kini jumlah kendaraan yang lalu lalang di Jakarta sekitar 6,5 juta unit.
Dari jumlah itu, 98 persen di antaranya adalah kendaraan pribadi. Dan cuma dua persen saja yang merupakan kendaraan umum. Dua persen itu, lanjut Fauzi Bowo, "Mengangkut 66 persen dari total penduduk Jakarta."
Saran dari YLKI?
YLKI: Jakarta Tak Butuh Penambahan Jalan, Tapi Pembatasan Kendaraan
Jakarta - Pemprov DKI Jakarta terus menggeber pembangunan 6 jalan layang non tol diberbagai ruas jalan di Jakarta. Pembangunan ini untuk mengurai kemacetan yang tidak terbendung lagi. Padahal, pembatasan jumlah kendaraan dinilai lebih krusial dibanding penambahan jalan."Yang dibutuhkan Jakarta bukan penambahan jalan, tapi pembatasan kendaraan," ujar kata Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Soedaryatmo kepada wartawan, Jumat, (25/2/2011).
Menurut Soedaryatmo, kemacetan akan tetap terjadi jika penambahan kendaraan tidak dibatasi. Ini karena pertambahan jalan itu terbatas, sementara kendaraan terus bertambah.
"Ini karena pertumbuhan kendaraan tidak terbatas sedangkan pertambahan jalan terbatas," ucap Soedaryatmo.
(sumber: detikoto)
5. Mengendara tidak pada tempatnya
Mantab! |
melanggar berjamaah. polisi juga bingung nilangnya |
"we just fill the gap, mate!" |
trotoar masih lega.... |
Yah, hal tersebut di atas kemungkinan besar karena kemacetan yang ga bisa ditolelir. bukan hal yang bagus sih, tapi 'untung' motor, coba kalau mobil mau coba-coba begini, sudah pasti hasilnya berbeda. Ini salah satunya:
Yah, ini cuma for fun. Hitung-hitung mencari celah untuk mentertawakan diri sendiri di antara riuhnya keadaan di sekeliling kita yang kadang membuat kita salting; salting karena ga tau harus tersenyum atau marah melihat keanehan-keanehan seperti itu.
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar