Persamaan antara internet dan kacang goreng: sama-sama suka bikin ketagihan dan lupa waktu. Selain itu, internet sekarang bukan sesuatu yang wah lagi, anak kecil sampai opa oma ga gaptek sama yang satu ini.
Ditemukan pertama kali pada tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan US dengan tujuan keperluan militer, yaitu untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, internet (yang awalnya bernama ARPANET) tadinya hanya menghubungkan empat situs, makin lama makin berkembang dan sulit diatur. Akhirnya ARPANET dipecahmenjadi dua; yaitu untuk keperluan militer dan non-militer.
Awal tahun 80-an, ketika PC mewabah, internet makin dikembangkan dengan penyediaan fasilitas email, mailing list dan FTP (File Transfer Protocol). Tidak selesai sampai disitu, pada tahun1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada.. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah.
Yup, internet membawa perubahan yang cukup significant kehidup kita sehari-hari. Ga cuma yang tinggal di kota besar, mereka yang tinggal di desa pun sudah banyak yang terjamah internet. Bagus juga, karena manfaatnya banyak. Saya salah satu penikmat internet, karena barang abstract ini membuat mimpi saya menjadi terwujud: mimpi mempunyai perpustakaan. Cukup klik beberapa kali, ebook gratis bisa saya dapatkan dengan mudah dan cukup membuat file baru dengan nama "Library", yes! Finished.
Hampir semua orang setuju kalau internet itu bermanfaat, namun internet bisa juga seperti pedang bermata dua: bisa membunuh kalau ga hati-hati. Kalau ga kena sendiri, ya... cari korban buat "dibunuh". Memang sedikit kejam perumpamaannya. Tapi fakta ga bisa disembunyikan. Contoh sederhana, kita masih ingat video menghebohkan dunia selebriti Indonesia beberapa waktu lalu. Jatuh korban banyak. Ga cuma anak-anak kecil yang menjadi korban "mal praktek" mereka, tapi juga ambassador Indonesia untuk Australia kena "centil" oleh PM Australia yang "berterima kasih atas video asoy tersebut, rakyat Australia 'menikmati' tontonan tersebut". Huff...
Hal negatif lain adalah tentang scammers. Scammers macam-macam bo. Ada yang menginformasikan kita memenangkan lotre, menerima warisan dari orang tua, dari mendiang suami/istri, dan...... ada juga nih, scammer perayu yang disebut Nigerian Sweetheart Scam. Yang terakhir ini sukanya membual, obral love story dan mengajak untuk menikah. Cito!
Ga sedikit yang sudah jadi korban gombalan orang-orang ini, yang disebut Nigerian Sweetheart Scammers. Disebut 'Nigerian' karena awalnya memang lebih banyak orang yang berasal dari Afrika dan berkulit hitam, tapi sekarang 'bisnis' tersebut dijalani oleh orang dari berbagai belahan dunia, termasuk caucasians. Mereka jaringan proffesional.
Para bandit perayu ini sudah banyak memakan korban, ga cuma di Indonesia, tapi juga di Amerika dan beberapa negara lain. Korban dari Indonesian, bernama Vivian, tertipu 3 Milyar (detiknews.com 3/9/2010). Cara awal yang mereka lakukan adalah merayu para korban, mengatakan akan menikahi mereka. Mereka juga mengiming-imingi calon korban dengan mengatakan akan mengirimkan barang-barang mewah, yang harus dibayar dengan cara mengirimkan sejumlah uang pada mereka, sebagai biaya kurir (mereka mengatakan mereka akan mengembalikan uang tersebut, karena mereka "KAYA"). Nah, inilah akhir dari perjalanan "cinta" internet. Uang diserahkan, lalu mereka minta dikirimi lagi dan lagi lalu......... mereka hilang!
Praktisi IT mengatakan basis mereka di asia berada di Malaysia. Awalnya mereka mengaku orang Inggris yang akan ditugaskan atau sudah bertugas di Malaysia. target orang-orang ini adalah wanita asia. Caranya? kenalan via internet, pasang foto bule (foto bule baik-baik yang diunggah dari internet). Nah, itulah awal petaka. Mereka biasanya 'bekerja' menjaring mangsa minimal tiga bulan, tidak lebih lama. Tapi mereka menguras harta mangsa semaksimal mungkin.
Banyak yang sudah jadi korban, tapi banyak yang tidak mau mengaku karena malu. Jadi,be wise lah... menggunakan internet.